Tuesday, December 10, 2024

Seperlunya saja

sengaja tidak kubahas,

karna niat mencoba untuk menjadi yang terbaik.

sengaja tidak kuhiris,

karna mungkin khilaf ku sendiri.

sengaja tidak kuterjah,

karna mungkin emosi ku melambung.

sengaja tidak kuhadapi,

karna jiwaku belum tuntas.


Namun,

ada saja disana,

diantara kerak sadar dan sabar,

menanti waktu untuk meletus,

membawa cairan inti aslinya.


maaf tidak kuperjelaskan,

maaf tidak kubongkar,

maaf tidak kuselamatkanmu.


Karna ada hal yang harus kita renungi sahaja,

bagai dedaunan terapung di atas permukaan...

...aliran air terjun tujuh tingkat arasnya.


Karna ada hal yang harus berlaku dalam bentuk asalnya,

tanpa perlu ditokok atau dilakar oleh batas pemikiran sendiri.


Dan kini,

hal yang pasti terungkai sudah,

berlarilah,

jadilah jatidirimu.

teriakanlah,

mukim dirimu.

Sehingga tanpa pagar sekalipun sempadanmu disegani.


Kini saatnya,

melihatmu didalam cermin,

biasan dirimu

dalam versi yang teratas.

No comments:

Post a Comment